Click Here For Free Blog Backgrounds!!!
Blogaholic Designs

Jumat, 24 Juni 2016

Bahagia!


Terlahir menjadi seorang gadis yang sangat mengidam-idamkan bekerja diantara kerumunan awan adalah kebanggaan tersendiri untukku. Dampaknya begitu positive untuk aku dan keluarga. Banyaknya dukungan serta do'a yang selalu di panjatkan ibu dan kakakku membuatku selalu terlindungi di dalam menjalani tugas, hari demi hari...

Setelah memutuskan kemana lagi kakiku ini harus melangkah, dan sudah berbulan-bulan lebih tidak terbang, ternyata memang aku sangat-sangat merindukan memakai seragam, menarik koper di tengah bandara, bertemu penumpang di dalam pesawat, membriefing penumpang bagaimana cara membuka jendela darurat, menolong ibu atau bapak tua untuk mencari kursi serta membantu menyimpan barang bawaannya di bagasi kabin. Percaya atau tidak, air mataku pecah jika mengingat atmosfir indah itu.

Ya... Aku berdo'a pada Allah, meminta petunjuk kepadanya, apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan ridha dariNya dalam menjalani sisa hidup yang singkat ini. Aku berharap, semua yang aku lakukan dan aku jalani akan bermanfaat dalam segala aspek.

Iseng-iseng buka website career milik Garuda Indonesia, aku membaca adanya lowongan untuk Initial Flight Attendant (Regular). Seketika, seperti ter-flash-back kembali di dalam ingatanku (walau sebetulnya aku ini termasuk orang yang pikunan loh), saat itu sekitar tahun 2012 hari dimana aku pertama kali melamar kerja menjadi pramugari untuk Garuda Indonesia, dan aku fail. Aku gagal. Aku pulang ke rumah dengan tangan kosong. Setelah aku diam dalam lamunanku mengingat ratusan perempuan cantik yang juga melamar di hari yang sama, kemudian bisikan itu datang...

"Elna... Segini aja keberanian lo? Takut gagal lagi, Na? Terus lo mau ngapain sekarang? Jadi pilot? Sanggup emang bawa pesawat?! Biaya sekolahnya aja udah ngabisin berapa ratus juta? Mau sampe kapan lo nyusahin nyokap? Waktu terus berjalan, Na! Lo gak bakal tau kalo lo gak nyoba lagi! Gak usah kebanyakan mikir! Isi application form nya sekarang dan apply! NOW!"




Yap! Akhirnya, setelah sempat bertengkar dengan hati kecil sendiri... Aku mengisi application form yang ada di career.garuda-indonesia.com. Selang 3 hari, aku menerima Invitation dari Garuda melalui email untuk mengikuti walk in interview pada hari sabtu. Aku sibuk menyiapkan ini dan itu. Semua keperluan yang dibutuhkan aku siapkan sebaik mungkin.

Tibalah hari sabtu, percaya gak percaya, ternyata hari itu jauh lebih ramai dari pada 4 tahun yang lalu. "Gila..." Pikirku dalam hati. Aku menerima informasi bahwa pelamar yang datang pada hari itu sekitar 900 lebih atau nyaris 1000 pelamar. Aku mengikuti tahap demi tahapan, ternyata di hari yang sama aku dinyatakan lolos untuk ke tahap selanjutnya, sampai tibalah aku di tahap terakhir yaitu PANTUHIR atau Pantauan Akhir. Sedikit info, aku menghabiskan waktu untuk menjalani proses rekrutmen sekitar kurang lebih sebulan setengah dari tahap pertama hingga ke tahap PANTUHIR. Bisa dibayangkan betapa banyaknya tahapan-tahapan itu kan? Ya, aku akui... Garuda memang sangat selektif dalam memilih.

Sedikit shock, karena dari sekian ratus orang hanya tersisa 31 calon pramugari saat PANTUHIR berlangsung (termasuk aku). Itupun, dari gelombang-gelombang yang berbeda. Jadi kalau di ingat kembali, dari gelombangku waktu hari sabtu itu (hari pertama aku melamar), yang tersisa kalau tidak salah hanya 3 orang termasuk aku hingga saat PANTUHIR diadakan. Dan sisanya dari gelombang-gelombang yang lain. Syukur alhamdulillah, ternyata Allah begitu sayang kepadaku hingga beliau memudahkan langkahku.

Setelah dinyatakan lulus, jingkrak-jingkrakkan bahagia! Nangis juga. Lari lari ngiterin kamar karena bingung antara percaya sama tidak. Dan... Intinya, susah untuk dijelaskan betapa bahagianya aku karena lulus di Garuda! Garuda loh! Gimana gak panik karena bisa jadi bagian dari world's best cabin staff?

Aku menyiapkan keperluan yang dibutuhkan untuk training di Garuda Indonesia Training Center, di Duri Kosambi. Super duper excited, sedikit masih tidak percaya ternyata aku di terima. Mungkin karena aku memiliki background kerja di airline, atau mungkin ya... Ya ini memang sudah jalannya yang diberikan oleh Allah.




3 bulan masa ground training aku lalui dengan penuh suka cita, tangis haru karena setiap materi di lalui dengan hasil yang memuaskan. Mulai dari flight safety training hingga service training. Menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabat baru dari yang baru lulus SMA, yang udah pernah kerja di perusahaan lain, yang baru menyelesaikan kuliahnya, sampai yang memiliki pengalaman menjadi pramugari juga seperti aku.

Well,
Finally batch ku sampai juga di tahapan training paling akhir. Yaitu Flight Training. Alhamdulillah, so far... Setelah aku menjalankan masa-masa flight training, aku bisa mengikuti ritme dan susunan kerja yang harus aku lakukan dari pertama kali aku memasuki pesawat hingga aku meninggalkan pesawat. Perbedaan dengan maskapai ku yang sebelumnya tentu ada, namun hal itu gak jadi masalah yang besar buat aku. (Harus dong, pastinya! Yang lulus SMA dan bener-bener zero hour aja harus dituntut bisa professional. Gimana aku yang udah punya pengalaman?)

Anyway,
Saking banyaknya hal indah, suka dukacita yang aku laluin selama masa training di Garuda Indonesia ini, dari hari pertama aku Jungle Survival di Jatiluhur. Belajar materi safety yang bikin sebagian dari teman-temanku berfikir untuk mengakhiri ini semua karena mereka gak sanggup. Tapi karena dukungan dari kita semua yang menguatkan mereka dan meyakinkan bahwa sesulit apapun materi yang kita pelajari, pasti bisa di garap. Bayangin, berapa ribu pelamar yang berhasil kita singkirin dan nyali kita cuman sampe disini aja? Gak dong, gak ada kata menyerah buat seorang Flight Attendant. Penumpang mengandalkan kita, kalau kita cengeng.... Lantas minta tolong sama siapa? Hahahaha.






Belom lagi saat di kerjain abis-abisan sama temen sekelas, termasuk instruktur Galley Skill ku. Dibikin nangis sejadi-jadinya, ternyata mereka mengadakan selebrasi kecil dan surprise untukku yang saat itu sedang berulang tahun. Aaah, so many things. Aku sampe bingung, gak tau mau cerita apa lagi. Karena memang banyak banget. Ya! Baaaaanyak banget. Terlalu banyak hal seru yang aku alamin, bikin aku terlalu excited untuk nulis disini sampai bingung nyusun kata-katanya gimana.






Gini-gini...
Menurutku, setiap hal yang kita lalui hari demi hari akan selalu ada cerita dan pelajaran yang terselip disana. Tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bukan berarti yang negative terus ditanggapi negative.

Salah satu sahabatku yang kebetulan 1 batch denganku pernah bilang:

"Lakuin apa yang bikin lo bahagia."
-Helvira K. Djunaidi (makasih kak, cinta banget gue sama lo. Pengen post foto kita berdua sih, tapi ternyata aib semua. Yang ada readers gue pada kabur hahah)

Lakukan apa yang bikin kita bahagia, yang bikin kita jauh dari kesedihan dan pikiran yang negative. Bukan berarti mentang-mentang harus bahagia terus jadi ngelakuin hal yang enggak-enggak. Nggak ya!!!




I meant, dalam kesendirian pun banyak hal bahagia yang bisa di lakuin. Aku salah satu orang yang sering bengong kalo lagi sendirian. Bengong yang ada isinya ya di pikiran. Soalnya nanti kesambet kalo bengong beneran. Yaa, banyak hal yang terlintas di kepalaku. Seperti misalnya kenangan indah sama almarhum papa, kenangan indah saat aku kecil, atau kenangan indah bareng temen dan pacar. Emang sih, sadar atau enggak pasti jadi senyam senyum sendiri. Tapi nih, lebih jitu lagi kalo pas bengong kayak gitu kita curhat dalem hati. (Makhluk mana sih di dunia ini yang belum tau kalo Allah maha mengetahui isi hati manusia?) curhat aja, kalaupun nanti ujungnya ngeluarin air mata... Itu air mata bahagia kok. Bahagia karena at least curhat kita udah di dengar sama Beliau. Makin bahagia lagi kalo di sambung sama shalat, baca qur'an, dzikir. Pasti pada males. Pasti! Aku juga gitu kok, hehehe. Emang harus di paksa dari dalam hati. Disadarin, sampai benar-benar sadar kalau kita gak pernah sendiri. Dalam kondisi sesulit apapun itu, i'm telling you: "Allahu maa ana"

Elna emang paling jago ngomong yah, hihih. Sebenernya, aku sendiri juga gak sesempurna itu sih hahahah. Tapi aku berani bersumpah, tempat mengadu yang paling ngelegain hati itu ya cerita sama beliau. Jaraknya dekat kok, cuman sejauh kening dan sajadah aja kan? (Lagi alim banget ya si elna kali ini hihi)

Jadi... Hmm.
Jadi cocoknya judul tulisan hari ini apa ya? Ah, gak usah perdulikan judulnya dulu deh. Intinya adalah:

Life is all about taking chances, appreciating memories, learning from the past, and finding happiness. Kebahagiaan itu gak boleh di tunda. Bahagia itu bukan besok atau kemarin. Bahagia itu sekarang. Kita sendiri yang bikin, kita sendiri yang ciptain, kita sendiri yang ngerasain.

Sekian dulu yaa cerita hari ini. InshaAllah bisa jadi motivasi buat temen-temen FA wannabes out there. Kurang lebihnya mohon maaf yah, semoga sama-sama dikasih umur yang panjang dan bisa sharing pengalaman lagi besok-besok disini.

Anyway! Selamat menunaikan ibadah puasa ya teman-teman sesama muslim. Mohon maaf lahir dan bathin!

Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakatuhu...

Sampai bertemu di cerita berikutnya!!




Facebook: Elna Maisella
Path: Elna Maisella
Twitter: @elnamai
Instagram: imelna
Email: emaisella@yahoo.com

Thank you! ❤️



6 mind to comment?:

Unknown mengatakan...

Terharu ada nama guee!!!! ;)) lanjut nulis tentang keseruan beler club dongg :)

Elna Maisella mengatakan...

Hahahahaha leeeerrrr!!! Iya gue share ntar yak tentang kitaaaah. Uhhhh i miss you!

ega mengatakan...

Ala ala incess itu hehehehhee

Elna Maisella mengatakan...

Aaaaaa aa teguh nu pangkasepnaaa. Makacih udh mampir ke catatan harian kuuu

kura-kura mengatakan...

Sepupu jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh bgt yh dena

kura-kura mengatakan...

Sepupu jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh bgt yh dena

Posting Komentar